What do you find?

Jumat, 20 November 2020

Ta'aruf Itu...

 Aku coba cari di teori sosiologi tapi nggak ada. Tapi, dari aku melihat budaya-budaya yang ada, secara garis besar sebelum pernikahan itu ada tiga tahap:

1. Perkenalan

2. Pernyataan

3. Perjanjian


"Kan di Islam gaada teori gitu"

- Kamu cari dari Al-Fatihah ayat 1 sampai An-Naas ayat 6, yang dibahas paling detil cuman bagian akad nikah, which is bagian perjanjian. Sisanya, hanya dijelaskan secara umum dan implisit. Agama Kristen juga gini (tanya aja sama temenmu yang Kristen). Lantas untuk apa di-Islamkan kalo sistemnya bukan tentang ibadah? Paling nantinya yang jelek dibuang kan?


Apa yang membedakan tiap adat, budaya, atau agama?

- Tata caranya. Kalo di Islam (yang ada di Al-Quran dan hadits), tata cara perjanjian itu harus ada wali dan penghulu (pake akad). Kalo di Kristen, tata cara perjanjiannya yang di Gereja terus dibacain sumpah (hampir mirip di Katholik). Contoh lainnya di adat Jawa ada adat kaya nginjek telor dll, kalo di Betawi ada lempar-lemparan pantun. Seperti teori yang ada, agama tidak hanya membawa kepercayaan; tetapi juga kebudayaan. Maka dari itu kalo mau ngikutin agama (doang), yaudah pas udah milih langsung perjanjian (karena budaya yang dibawa dalam agama cuman gitu doang). Jangan bandingin sama cerita Ali ra dan Fatimah ra! Kalo orang arab sebagian besar nikahnya langsung antara dijodohin atau ngomong ke orang tua si cewek langsung (which is terjadi pada Ali ra dan Fatimah ra).

baca:

- https://en.wikipedia.org/wiki/Arab_wedding (kalo sekarang udah bergeser ke cowoknya yang ngobrolin ke keluarga, terus nyamperin ke keluarga cewek; which is sama seperti di Indonesia)

- https://en.wikipedia.org/wiki/Arranged_marriage


Konsep "taaruf" yang aku pernah dapet dari temen kerjaku; intinya ngasih proposal terus dikirim ke cewek yang ada dan yang mau dipilih. Secara garis besar, konsepnya mirip kaya melamar di perusahaan. Kalo suka, tinggal panggil.

baca:

- http://deerham.com/taaruf-dalam-islam/

Baca sekilas ya sebenernya kaya pacaran yang lebih islami -__-". Padahal mah ya pacaran dibalut cara islami.


Secara garis besar menurut hipotesis teori yang aku ajukan sama kan? Padahal budaya yang ada juga gitu semua, bedanya ada di adat yang berlaku. Misalnya kalo orang Minang yang nyamperin si ceweknya (karena matrilineal). Justru karena ngomongnya "sesuai sunnah", makanya dibikin tuh konsep taaruf (padahal intinya mah bisnis dan pacaran).


Barusan ngomong sama senior taaruf, konsepnya "BEDA" sama yang sebelumnya. Justru konsep ini sebenernya udah diterapkan oleh hampir semua budaya di Indonesia (cek aja). Awalnya ngobrol langsung ke walinya, terus kalo pacaran juga di rumahnya si cewek, dan lain-lain. Cuman yang gak dibolehin itu berduaannya. Jadi kalo aku ngajak kamu nonton film, ya kamu nonton sendiri di bioskop, berangkat sendiri, atau bareng wali kamu.


Intinya mah tetep aja hipotesis teoriku. Yang terpenting itu menurutku.

"Pernikahan bukan tentang gacha cewek yang sekali dapet langsung dapet Super Secret Rare (SSR). Tetapi lebih dari itu dimana pasti dapetnya Ultra Secret Rare."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for comment! We will check and reply your comment!

Translate